Kemajuan teknologi menjadikan kehidupan lebih mudah dan menyenangkan, tapi dampak negatif kemajuan itu juga tidaklah sedikit, misalnya polusi yang menyebabkan kerusakan lingkungan dan pemborosan sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui. Seandainya kemajuan teknologi hanya mengutamakan kecanggihan tanpa mempertimbangkan dampak negatifnya bagi kehidupan maka sesungguhnya kehadirannya bukanlah kemajuan tapi justru sebuah kemunduran. Teknologi yang merugikan bagi lingkungan adalah sebuah belati yang menikam dari belakang.
Share
Rabu, 27 April 2011
Hybrid Salah Satu Hero Bumi
Diposting oleh
NOVEL & YUNI
di
06.57
0
komentar
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Bagikan ke X
Berbagi ke Facebook
Label:
teknologi
Lingkungan Hijau Vs Psikologi Manusia
Seperti yang dijelaskan pada artikel kami yang berjudul “Taman Penyelamat Bangsa” begitu pentingnya peran fungsi lingkungan hijau dan bersih, maka pada artikel kami selanjutnya akan menunjukkan cerita fakta yag kami ambil dari situs internet bahwa GO GREEN benar-benar berpangaruh pada otak manusia. Dapat membuat rasa semangat, dapat membuat rasa optimis itu muncul, dapat memotivasi manusia menuju kesuksesan, dan masih banyak lagi dampak positif yang dapat kita ambil. Selain lingkungan hijau bermanfaat bagi keselamatan bumi kita, ternyata lingkungan hijau juga mempengaruhi perkembangan psikologi manusia. Hal tersebut karena dengan lingkungan hijau membuat fikiran menjadi segar sehingga mempermudah manusia dalam berfikir akibat melihat keindahan lingkungan yang hijau. Untuk menambahkan rasa percaya diri kalian akibat dampak positif yang ada tentang lingkungan hijau, maka berikut cerita fakta yang berhasil kami temukan di situs internet dan kata-kata itu tidak kami tambahi maupun kami kurangi bahkan menggantinya.
*-ADA SEBUAH CERITA NYATA-*
Beberapa peneliti di University of Essex mendapati bahwa hanya lima menit “kegiatan hijau” seperti berjalan, berkebun, bersepeda atau menanam pohon dapat mendorong semangat dan penghargaan diri. “Kami percaya bahwa akan ada banyak potensi
Share
Diposting oleh
NOVEL & YUNI
di
05.47
0
komentar
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Bagikan ke X
Berbagi ke Facebook
Label:
artikel
Senin, 25 April 2011
Atap Hijau di Belantara Beton Kota
Diambil dari Kompas, 7 Oktober 2007
Oleh: Evawani Ellisa, Pengajar di Departemen Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Indonesia.
Oleh: Evawani Ellisa, Pengajar di Departemen Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Indonesia.
Gambar disamping adalah sebuah mal bernama Namba Park yang terletak di kota Osaka
Di kawasan kota yang telanjur padat, memperoleh lahan terbuka bukanlah soal mudah. DKI Jakarta dengan lahan seluas 66.126 hektar dan ruang hijau 9 persen atau 5.951 hektar, perlu membebaskan sekitar 13.000 hektar lahan bila ingin memenuhi patokan lazim 30 persen lahan terbuka hijau.
Jepang juga menghadapi persoalan sama. Sejak abad ke-17, sifat land hungry (lapar lahan) dalam praktik mengonsumsi lahan perkotaan telah menyebabkan tampilan kota di Jepang tak jauh berbeda dari kota besar Asia lainnya.
Karena lahan perkotaan telah telanjur disesaki bangunan, maka sasaran perolehan sel-sel hijau daun beralih pada hamparan atap datar gedung-gedung yang justru lebih banyak dibanjiri cahaya matahari. Sebenarnya gerakan atap hijau telah muncul di Jepang sejak awal abad ke-20 melalui konsep eco-roof, tetapi sifat pengembangannya masih ekstensif. Atap hijau jenis ini ditandai struktur atap beton konvensional dengan biaya dan perawatan taman relatif murah karena penghijauan atap hanya mengandalkan tanaman perdu dengan lapisan tanah tipis.
Gambar diatas adalah sebuah gedung dengan green roof yang sangat intensif dengan 35.000 pohon dari 76 jenis
Ketika Jepang semakin ketat menjaga lingkungan melalui pemberlakuan berbagai tolok ukur bangunan ramah lingkungan, para perancang mulai berpacu mencari solusi cerdas dalam memanfaatkan bidang datar atap bangunan. Salah satunya adalah intensifikasi taman atap, atau upaya memadukan sistem bangunan dengan sistem penghijauan atap sehingga dapat diciptakan taman melayang (sky garden). Berbeda dengan atap hijau ekstensif yang hanya menghasilkan taman pasif, atap hijau intensif dapat berperan sebagai taman aktif sebagaimana taman di darat.
Ketika Jepang semakin ketat menjaga lingkungan melalui pemberlakuan berbagai tolok ukur bangunan ramah lingkungan, para perancang mulai berpacu mencari solusi cerdas dalam memanfaatkan bidang datar atap bangunan. Salah satunya adalah intensifikasi taman atap, atau upaya memadukan sistem bangunan dengan sistem penghijauan atap sehingga dapat diciptakan taman melayang (sky garden). Berbeda dengan atap hijau ekstensif yang hanya menghasilkan taman pasif, atap hijau intensif dapat berperan sebagai taman aktif sebagaimana taman di darat.
Dengan lapisan tanah mencapai kedalaman hingga dua meter, atap hijau intensif mensyaratkan struktur bangunan khusus dan perawatan tanaman cukup rumit. Jenis tanaman tidak hanya sebatas tanaman perdu, tetapi juga pohon besar sehingga mampu menghadirkan satu kesatuan ekosistem.
Kerja sama
Rancangan, perwujudan, dan pengelolaan atap hijau intensif membutuhkan kerja sama dan keterlibatan bukan hanya kalangan arsitek, ahli pertamanan, sipil, mesin dan listrik, tetapi juga ahli lingkungan, biologi, pertanian, dan kesehatan. Inilah salah satu bentuk penerapan prinsip arsitektur berkelanjutan yang diformulasikan Richart J Dietrich, pendiri pusat riset Baubiologie (biologi bangunan) dan Biooekologi (ekologi bangunan) di Jerman. Ia menyebut arsitektur masa depan sebagai hasil rekayasa super-system yang ditandai kompromi selaras antara ranah teknologi dan ranah alam melalui pendekatan perancangan multidisiplin.
Walaupun investasi yang dibutuhkan untuk membuat atap hijau cukup tinggi, bukan berarti upaya peduli lingkungan ini bertentangan dengan semangat mengejar keuntungan ekonomi, terbukti kini banyak fasilitas komersial yang menerapkan konsep atap hijau intensif. Salah satu di antaranya adalah Namba Park, sebuah mal gaya hidup di pusat kota Osaka.
Jerde Partnership merancang Namba Park sebagai mal bertema gurun yang dipadu atap hijau berlapis-lapis menyerupai lahan terasering. Namba Park memiliki taman atap seluas 8.000 meter persegi dengan 40.000 tanaman, termasuk 35 jenis tanaman pohon dan 200 jenis tanaman bunga.
Sistem irigasi atap hijau Namba Park menggunakan teknik penyiraman sprinkle yang diadopsi dari metode tradisional pendinginan jalan di Jepang, yaitu air hujan yang mengalir melalui jalan ditampung di bawah perkerasan jalan untuk kemudian ditapis kembali ke permukaan jalan dengan sistem kapiler. Hasil penelitian menunjukkan, selama proses evaporasi suhu permukaan atap hijau dapat ditekan hingga 25° Celsius lebih rendah dibandingkan dengan permukaan aspal.
Share
Diposting oleh
NOVEL & YUNI
di
06.19
0
komentar
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Bagikan ke X
Berbagi ke Facebook
Label:
news
Senin, 18 April 2011
Taman Penyelamat Bangsa
figure 1. contoh taman sederhana |
Lingkungan hijau membuat kita nyaman dalam segala hal, termasuk belajar. Dalam proses belajar tidak harus di perpustakaan, duduk manis di meja belajar, di kamar sambil santai, tetapi bisa dilakukan di taman, sebab proses belajar dibutuhkan ketenangan dan kebersihan. Ketika kita melihat lingkungan disekitar kita bersih hati akan terasa tentram, begitupula sebaliknya ketika kita melihat lingkungan sekitar kita kotor maka hati kita terasa tidak nyaman. Lingkungan kotor dapat membuat faktor malasan dalam belajar, jika ada rasa malas dalam belajar maka sangat mempengaruhi perkembangan edukasi generasi mudah yang akan meneruskan kejayaan bangsa kita. oleh karena itu lingkungan yang hijau sangat dibutuhkan untuk mencapai perkembangan edukasi para generasi mudah.
Belajar ditaman atau di lingkungan yang hijau membuat proses belajar menjadi tanang dan nyaman. Dengan melihat lingkungan yang bersih dan hijau membuat kita dapat berpikir tenang. Sehingga proses belajar menjadi tak terhalang. Oleh karena itu membuat taman di depan rumah merupakan tahap awal menciptakan lingkungan hijau. Dan dimulai dari lingkungan keluarga, kita bisa membuat lingkungan hijau. Ketika kita nyaman ditempat tinggal sendiri maka muncul fikiran untuk menciptakan lingkungan hijau di luar. Karena sudah merasakan sendiri manfaat dari lingkungan hijau yang kita bangun di lingkungan keluarga.
Kembali masalah perkembangan belajar, seperti yang kita ketahui dari uraian diatas seberapa pentingnya peranan lingkungan hijau bagi perkembangan belajar para generasi mudah. Oleh karena itu mari kita ciptakan lingkungan hijau itu dimulai dari lingkungan keluarga. Perlakuan awal yang harus kita lakukan ialah membuat taman seberhana, berikut beberapa tips pembuatan taman sederaha:
- membuat taman di teras rumah atau di pekarangan rumah kita,
- kemudian tanami 1 atau 2 tanaman yang rindang sebagai tempat yang teduh dari terik sinar matahari.
- Tanami berbagai jenis tanaman yang indah
- Beri saluran air di taman agar mudah melakukan proses penyiraman
- Dapat membuat lubang untuk Biopori sebagai proses komposting, agar tanah tetap subur.
- Jangan lupa menaruh tempat sampah di sekitar taman, kalau bisa ada pemisahan tempat sampah tersendiri antara organik dan anorganik
- Bikin taman senyaman dan sebersih mungkin
Diposting oleh
NOVEL & YUNI
di
07.12
0
komentar
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Bagikan ke X
Berbagi ke Facebook
Label:
artikel
Kamis, 14 April 2011
Tanah Subur Melalui Media Biopori
Figure 1. sistem penerapan biopori |
Seperti yang kita ketahui bahwa dalam menumbuhkan suatu tanaman dibutuhkan beberapa faktor pendukung, diantara faktor tersebut adalah tanah. Tanah sangat vital peranannya bagi semua kehidupan di bumi karena tanah mendukung kehidupan tumbuhan dengan menyediakan unsur hara dan air sekaligus sebagai penopang akar. Struktur tanah yang berongga-rongga juga menjadi tempat yang baik bagi akar untuk bernafas dan tumbuh (sumber: wikipedia). Tanaman dapat tumbuh subur secara cepat pada tanah yang banyak mengandung unsur hara. Unsur hara tersebut dapat diperoleh dari pupuk. Namun menjaga agar tanah tetap subur merupakan yang sangat signifikan dalam penanganannya. Maka untuk menjaga kondisi agar tanah senantiasa subur, diperlukan penanganan khusus yang sederhana dan ramah lingkungan.
Cara sederhana dan ramah lingkungan dengan pemberian pupuk organik. Hal tersebut karena pupuk organik tidak ada unsur kimiawi yang terkandung, sehingga tidak berdampak pada populasi yang ada didalam tanah. Pupuk organik adalah pupuk yang tersusun dari materi makhluk hidup, seperti pelapukan sisa -sisa tanaman, hewan, dan manusia. Pupuk organik dapat berbentuk padat atau cair yang digunakan untuk memperbaiki sifat fisik, kimia, dan biologi tanah. Pupuk organik mengandung banyak bahan organik daripada kadar haranya. Sumber bahan organik dapat berupa kompos, pupuk hijau, pupuk kandang, sisa panen (jerami, brangkasan, tongkol jagung, bagas tebu, dan sabut kelapa), limbah ternak, limbah industri yang menggunakan bahan pertanian, dan limbah kota (sampah). Jumlah limbah di lingkungan sekitar sangat besar, namun terkadang terbuang sia-sia begitu saja. Oleh karena itu dibutuhkan penanganan untuk memanfaatkan limbah tersebut agar tidak terbuang sia-sia.
Biopori merupakan salah satu solusi pemanfaat limbah sampah organik menjadi pupuk organik. Biopori dalam penerapannya yaitu dengan melubangi tanah yang dimasuki sedikit potongan pipa paralon untuk menopang lubang untuk dijadikan alat komposting. Segala jenis sampah organik dapat dimasukkan kedalam lubang paralon tersebut guna melakukan proses komposting. Biopori bermanfaat untuk mengatasi banjir dengan cara meningkatkan daya respon air, dengan adanya lubang resapan biopori secara langsung akan menambah bidang resapan air, sehingga air yang tergenang akan langsung diresap, mengubah sampah organik menjadi kompos dengan cara proses komposting ketika sampah organik dimasukkan kedalam biopori, dan mengurangi emisi gas rumah kaca (CO2 dan metan), hal tersebut karena berpengaruh pada pertumbuhan tanaman yang sangat bermanfaat untuk mengikat gas-gas berbahaya. Selain itu juga biopori dapat memanfaatkan peran aktivitas fauna tanah dan akar tanaman yang berperan penting untuk pertumbuhan tanaman, serta mengatasi masalah yang ditimbulkan oleh genangan air seperti panyakit demam berdarah dan malaria, sehingga lingkungan sekitar menjadi sehat.
Oleh kerena itu dalam penerapan biopori sangat bermanfaat bagi kehidupan di bumi. Banyak hal positif yang dapat diperoleh baik bagi bumi maupun lingkungan sekitar. Sehingga siklus kehidupan dibumi menjadi teratur dan tidak ada yang dirugikan satu sama lain. Dalam penerapannyapun tidak dibutuhkan biaya yang begitu banyak. Hanya dibutuhkan sedikit pipa paralon atau bahan lainnya yang diberi lubang kecil-kecil sebagai penutup lubang tanah untuk proses komposting. Sistem penerapannya juga tidak begitu rumit yaitu, hanya melubangi tanah kemudian membuang semua jenis sampah organik didalamnya, dan proses komposting akan dilakukan dengan sendirinya di dalam tanah. Selain itu juga dapat terhindar dari banjir karena air akan diserap oleh lubang-lubang biopori, dan air tersebut juga dapat membantu mempermudah proses komposting. Dari proses penerapan biopori akan dihasilkan tanah yang subur karena kaya akan unsur hara yang terkandung dari pupuk organik, dan penghijauanpun akan dengan mudah dilakukan tanpa menggaggu lingkunagn disekitarnya. Sehingga terciptalah bumi yang hijau yang ramah lingkungan.
Figure 2. sistem penerapan biopori |
Share
Diposting oleh
NOVEL & YUNI
di
18.28
2
komentar
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Bagikan ke X
Berbagi ke Facebook
Label:
artikel
Rabu, 13 April 2011
Lahan Sempit Tak Jadi Rintangan Menuju Green Diamond Oleh SMAN 1 Kebomas
Figure 1. kebun pohon inovatif SMAN 1 Kebomas |
Dengan memanfaatkan lahan yang sempit sekitar 8x8 meter dapat menciptakan lahan yang penuh dengan kehijauan. Pohon Inovatif yang tertanam pada lahan dengan perkiraan ukuran tersebut dapat berjalan dengan sukses dan akhirnya SMAN 1 Kebomas menjadi sekolah Adiwiyata dengan adanya salah satu inovasi yang dimilikinya untuk mewujudkan lingkungan yang hijau dan bersih tersebut. Pohon Inovatif, selain dapat membantu menyelamatkan bumi dari dampak lubangnya lapisan ozon juga dapat memanfaatkan lahan kosong yang sempit atau bahkan sudah tidak layak pakai menjadi lahan yang ramah lingkungan.Bahkan pada lahan tersebut membuat SMAN 1 Kebomas memiliki kebun sendiri yang dapat dipanen hasilnya sebab, dalam penerapan Pohon Inovatif yang mereka tanam harus berjeniskan tanaman Palawija sehingga ketika panen para warga SMAN 1 Kebomas bisa merasakan hasil panen tersebut.
Figure 2. aplikasi pohon inovatif |
Dengan adanya contoh real penerapan untuk menciptakan bumi seperti Green Diamond yang dilakukan oleh SMAN 1 Kebomas diharapkan masyarakat sekitar dapat mencontoh “Pohon Inovatif” yang mereka buat, serta diharapkan para generasi mudah dapat menemkan inovasi-inovasi baru yang dapat bermanfaat bagi bumi kita. inovasi yang dibutuhkan untuk menyelamatkan bumi tidak harus inovasi yang mewah, tetapi dimulai dari penemuan inovasi yang sederhana sudah membantu begitu besar dampak positif bagi bumi kita. sehingga tindakan sekecil apapun saja dapat berperan besar bagi bumi, apalagi jika tindakan yang besar seperti penanaman 1001 pohon di hutan yang gundul. Dan ingat dari tindakan kecil sudah berpengaruh besar bagi bumi sehingga berhati-hatilah dalam bertindak yang akan dapat merusak bumi kita sendiri, seperti membuang sampah. Janganlah membuang sampah sembarangan walaupun itu hanya sebungkus permen, sebungkus snack, secarik kertas, dan hal sampah kecil lainnya, itu semua akan berdampak buruk bagi bumi kita. Berfikirlah kelak anak cucu kita jika kita meninggalkan kotoran di bumi. SO, JAGALAH BAIK-BAIK BUMI KITA DENGAN PENUH RASA TULUS DAN IKHLAS DEMI ANAK CUCU KITA…!!!! ^_^
Share
Diposting oleh
NOVEL & YUNI
di
09.57
0
komentar
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Bagikan ke X
Berbagi ke Facebook
Selasa, 12 April 2011
Save Our Green Diamond
imajinasi bumi seperti intan |
Bumi kita berkilau
indah bergantung pada manusia, karena manusialah yang menjadi kapten dalam
memelihara bumi agar tetap terjaga keindahannya, seperti halnya intan yang
harus senantiasa dijaga oleh para kolektor agar tetap indah dan berkilau.
Begitu barharganya bumi bagi kita, bumi tempat kita hidup. Apabila bumi kita
rusak bahkan mati, akan berhenti pula siklus kehidupan yang ada di bumi ini.
Siklus kehidupan di bumi berhenti maka akan musnahlah kehidupan di bumi kita. Lalu
siapa lagi kalau bukan kita yang menjaga dan merawat bumi kita??????. Sadarkah
kita dengan hal itu???. Lantas langkah apa yang harus kita perbuat?????.
Kontribusi apa yang sudah kita lakukan sebagai kapten di bumi????. Yakinlah apa
yang sudah kalian jawab atas pertanyaan itu, dan yang kalian lakukan sekarang
adalah “TAKE ACTION”. Dimulai dari hal kecil, tindakan kalian dapat berdampak
sangat besar bagi bumi kita. Contoh tindakan kecil itu antara lain dengan hobi
bercocok tanam, begitu simpel kah tindakan tersebut, apakah tindakan kecil itu
sampai membutuhkan tenaga yang besar? Tentunya tidak kan?? Anak TK aja diajari
seperti itu bisa, apalagi remaja bahkan orang dewasa. Berpikirlah dimulai dari
yang terkecil demi Bumi layaknya Sang Intan Hijau yang senantiasa indah dan berkilau.
Intan mempunyai titik lelah untuk menjaga kualitas yang dimilikinya, semakin
lama usia intan, semakin mudahnya deformasi atau kerusakan yang dialaminya,
sehingga kualitas mutu intan semakin berkurang. Begitu pula dengan bumi. Sebab,
bumi kita semakin tua, semakin berat bebannya, dan semakin besar kerusakannya.
Maka tugas kitalah yang memenejemen bumi untuk mengurangi kerusakan tersebut.
Lantas bagaimana tentang pengabdian hari
bumi????, kan hal itu merupakan menejemen bumi, apakah dibiarkan saja berlalu
peringatan itu??? Atau ada menejemen tersendiri untuk merayakan Hari Bumi???. Hari
Bumi yang jatuh pada 22 April hendaknya dijadikan momentum untuk terus
menghidupkan semangat untuk merawat planet tempat kita hidup ini. Momen
tersebut bisa berupa gerakan penanaman 1001 pohon, seminar penghijauan,
pemanfaatan pupuk kandang sebagai media penyuburan tanaman, penghijauan hutan
gundul, dan berbagai moment baru lainnya. Dengan adanya momen tersebut sehingga
memunculkan semangat masyarakat untuk semakin peduli pada lingkungan demi
menyelamatkan bumi kita. Hal tersebut karena akhir-akhir ini kepedulian manusia
akan pentingnya menjaga bumi mulai mengendur bahkan acuh tak acuh, sehingga bumi
kita rusak akibat ulah manusia sendiri. SO, LET’S WE CREATE OUR EARTH LIKE IS
GREEN DIAMOND…!!!!! ^_^
Share
Diposting oleh
NOVEL & YUNI
di
12.33
0
komentar
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Bagikan ke X
Berbagi ke Facebook
Label:
tentang green diamond
About Us
- NOVEL & YUNI
- SURABAYA, JAWA TIMUR, Indonesia
- kami mahasiswa D3 T.Mesin, ITS.kami pencinta lingkungan yang hijau dan menjadikan bumi layaknya green diamond
LABELS
pendiari
Blog Archive
-
▼
2011
(7)
- ▼ 04/24 - 05/01 (3)
Diberdayakan oleh Blogger.